Mediapustaka.id – Agar nama peneliti atau kontributor riset tidak tertukar dengan yang lain, ORCID menawarkan solusi pengenal unik (penanda identitas). Open Researcher and Contributor ID (ORCID) membedakan peneliti satu dengan lainnya, melalui kode alfanumerik tertentu.
Deceng (2016) menyebut ORCID serupa dengan KTP, mereka berisi seperangkat identitas seseorang dan memiliki nomor berbeda. Adanya KTP Peneliti ini, memudahkan administrasi kependudukannya peneliti. Membuat KTP Peneliti sangat dianjurkan dan kalau bisa diwajibkan.
Praktik penggunaan URL ORCID, biasanya dicantumkan sebelah nama pada artikel jurnal yang diterbitkan (lihat gambar 1). Apabila pembaca mendaftar pada situs penerbit jurnal yang menggunakan OJS, maka URL ini merupakan salah satu elemen metadata yang dapat diisi.
URL ORCID paling banyak ditemui pada jurnal terbitan nasional dan internasional bereputasi (lihat gambar 2.). Mereka merekomendasikan agar peneliti mencantumkannya.
Pentingnya KTP Peneliti
- Membedakan peneliti satu dengan lainnya
- Bebas biaya pembuatan dan mudah digunakan
- Mengarsipkan aktivitas peneliti seperti daftar publikasi yang telah terbit, pekerjaan, keanggotan dalam komunitas akademik
- Lembaga berbasis non profit, akses dan penggunaan dapat dibagikan dengan mematuhi Atribusi lisensi terbuka Creative Commons (CC-0) public domain.
- Dukungan komunitas global seperti SAGE, Elsevier, PLOS, dan Nature (Ariwibowo, 2021)
- Membuat resume CV secara otomatis. Pengguna tinggal mencetak resume dengan menekan klik.
Langkah-langkah Membuat KTP Peneliti di ORCID
- Pengguna dapat mengunjungi orcid.org
- Klik register now untuk mendaftar gratis
- Isikan identitas anda sebagai peneliti, riwayat publikasi, pendidikan, pekerjaan dsb
- Secara otomatis, anda dapat memiliki pengenal unik yang dapat digunakan sebagai identitas peneliti