Berapa persen maksimal skor plagiasi jurnal nasional? – Pastikan skor plagiasi atau kemiripan jurnal sebelum submit ke penerbit jurnal nasional dan internasional tidak melebihi standar yang ditetapkan oleh penerbit. Lalu berapa skor maksimal plagiasi jurnal? simak penjelasan berikut.
Beberapa penerbit telah menetapkan skor plagiasi jurnal melalui aplikasi turnitin, berikut beberapa contoh kebijakan yang ditetapkan untuk masalah skor maksimal plagiasi.
- Jurnal Manajemen dan Ilmu Administrasi Publik (JMIAP) mensyaratkan konten atau artikel harus bebas plagiasi, dengan maksimum angka batas untuk plagiarsme sesuai dengan ketentuan Ristekdikti sejumlah 25%. Adapun skor cek plagiasi yang digunakan yaitu Turnitin (https://jmiap.ppj.unp.ac.id/index.php/jmiap/plagiasi).
- Journal of Geoscience and Remote Sensing (JGRS) menggunakan anti plagiarisme Plagiarism CheckerX atau Ithenticate dengan skor maksimal 20%. Segala bentuk plagiarisme tingkat tinggi (lebih dari 70%) akan dilarang (sementara hingga permanen dilarang) (https://jgrs.eng.unila.ac.id/index.php/geo/ScreeningPlagiarism).
- Indonesia Law Reform Journal (ILREJ) dengan batas maksimal plagiasi yang diterima oleh adalah 20% (dua puluh persen). Pengecekan dilakukan dengan menggunakan piranti lunak Turnitin (https://ejournal.umm.ac.id/index.php/ilrej/Plagiarisme).
Lantas berapa persen makasimal plagiasi yang wajib kita ikuti? 20% atau 25% ? menggunakan aplikasi Turnitin atau Plagiarism CheckerX atau Ithenticate?
Panduan jurnal Ristek-BRIN
Pembahasan mengenai plagiasi jurnal dibahas dalam Panduan Editorial Pengelolaan Jurnal Ilmiah yang diterbitkan oleh Direktorat Pengelolaan Kekayaan Intelektual Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset Teknologi/ Badan Riset dan Inovasi Nasional tahun 2020.
Adapun sub pembahasan plagiasi jurnal dibahas pada poin Panduan Teknis Pemeriksaan Aspek Similaritas Artikel Jurnal Ilmiah untuk Pendeteksian Adanya Unsur Plagiasi.
Ambang batas skor plagiasi
Adapun batas maksimal skor plagiasi sesuai panduan ristek-brin sebagai berikut:
Secara umum, persentase total plagiasi yang bisa diterima secara internasional adalah 15-20%, dan Kemenristek menerima toleransi persentase plagiasi sampai 25%, tetapi hal ini sangat tergantung dari konteks persentase kemiripan dari masing-masing sumber.
Persentase kemiripan ini tidak termasuk (exclude) kutipan langsung (quote) dan References. Jika persentase kemiripan terhadap satu sumber besar dan berurutan dalam satu kalimat atau paragraf, hal ini juga tidak bisa diterima, walaupun persentase total masih di bawah 15%.
Dapat disimpulkan bahwa batas skor plagiasi jurnal nasional maksimal 25% dan jurnal internasional maksimal 15%.
Aplikasi cek plagiasi
Tidak ada batasan atau rekomendasi wajib yang ditetapkan dalam menentukan aplikasi cek plagiasi jurnal. Panduan menyebutkan beberapa aplikasi yang dapat dipakai cek plagiasi sebagai berikut:
- DupliChecker,
- Grammarly,
- Paperrater,
- Plagiarisma,
- Search Engine Reports,
- PlagTracker,
- Plagium,
- CopyLeaks,
- Plagscan,
- Unplug Checker.
Beberapa perangkat lunak berbayar juga tersedia secara online, misalnya:
- Turnitin
- iThenticate (CrossRef).
Penerbit dan Editor bisa memilih perangkat lunak yang akan digunakan tergantung dari kebutuhan, performa yang diharapkan, dan biaya. Jurnal internasional pada umumnya akan menguji beberapa perangkat lunak untuk mendapatkan hasil yang terbaik.
Merujuk penjabaran di atas, tidak ada aplikasi khusus yang wajib digunakan untuk cek plagiasi. Panduan merekomendasikan kombinasi beberapa aplikasi dapat dilakukan.
Penutup
Demikian penjabaran mengenai tingkat skor plagiasi jurnal nasional dan internasional yang perlu kamu ketahui sebelum submit jurnal. Silakan bagikan artikel ini jika bermanfaat!.
Referensi
Ristek-Brin. (2020). “Panduan Editorial Pengelolaan Jurnal Ilmiah” dalam https://arjuna.kemdikbud.go.id/files/info/Panduan_Editor_Jurnal_Ilmiah.pdf diakses ppada 04 Desember 2022 pukul 06.00 WIB