apa kamu kesulitan mencari daftar pustaka yang lupa? Jika Ya, maka artikel ini dapat kamu jadikan pegangan untuk membantu menemukan daftar pustaka yang lupa dicantumkan dengan langkah-langkah tertentu.
Sebelum ke pembahasan, mimin mau jelasin apa bahayanya ketika lupa daftar pustaka yaitu :
1. Dianggap copy paste (plagiasi)
Ini agak riskan, dianggap mengklaim tulisan dan ide orang lain tanpa mencantumkan sumber aslinya. Kadang kita lupa mencantumkan kutipannya, ini justru fatal untuk penulisan akademis. Menghindari tersebut, setiap membuat karya ilmiah, pastikan tulis kutipan dan sumbernya. Kamu juga bisa kumpulkan dokumen referensi ke dalam satu folder untuk dibaca ulang. Gimana caranya mengecek plagiasi? kamu bisa gunakan aplikasi Turnitin, jika kamu lupa cantuman kutipan dan daftar pustaka. Turnitin akan menghasilkan kalimat atau paragraf yang terindikasi serupa dengan sumber web. Kamu tinggal tambahkan kutipan dan dapusnya lalu parafrase agar tidak terdeteksi plagiasi oleh aplikasi Turnitin.
2. Tidak menghargai karya penulis
Sebagai penulis, akan saya senang bila karyanya dibaca dan dikutip oleh banyak penulis lain. Kutipan dan daftar pustaka yang ditulis dengan benar dan menggunakan tools seperti Mendeley, akan memberikan dampak bagi profil Google Scholar dan menambah citra penulis. Menghargai penulis, maka kita dapat mengutip dan membuat dapusnya sesuai standar.
3. Dicoret-coret sama pembimbing dan disuruh revisi.
Mengutip harus mencatumkan dapus sesuai kaidah penulisan ilmiah dan harus menggunakan style sesuai ketentuan pedoman universitas yang biasanya berbeda-beda (Daftar pustaka APA, Harvard, Vancouver, dll).
Agar terhindar dari marabahaya di atas, kamu harus pastikan setiap paragraf yang kamu kutip ada di dapusnya ya. Kalau perlu kamu juga bisa tambahkan screenshot cover buku / jurnal buat dokumentasi kalau nanti ditanya referensi ini bukunya warna apa? Bisa belibet kalau ditanya itu pas sidang.
Tips cara mencari daftar pustaka yang lupa
Yuk langsung saja, berikut ulasan lengkap mengenai cara mencari daftar pustaka yang lupa:
1. Cari teks lengkap di Google
Cara ini paling mudah untuk mencari referensi yang lupa di internet. Copy teks lengkap (Pengarang, tahun, dan teks yang dikutip), lalu paste di kotak penelusuran google (Lihat gambar). Silakan buka salah situs dan copy paste daftar pustaka.
Apabila menemukan dokumen Bab, maka kamu bisa copy linknya lalu hapus Bab agar dapat menemukan dokumen dapus (lihat gambar). Contoh dari https://eprints.uny.ac.id/63363/5/BAB%203.pdf menjadi https://eprints.uny.ac.id/63363/. Cari dokumen daftar pustaka, lalu download.
Salin dapus di dokumen yang sudah diunduh, lalu cantumkan di dokumen.
2. Cari kata kunci di Google
Kamu bisa cari “Kutipan dan tahun” dan tambahkan dapus/daftar pustaka, lalu cari di Google (lihat gambar). Contoh ketikan Sugiyono (2015) dapus atau Moelong (2012) daftar pustaka, maka akan menghasilkan daftar pustaka berikut:
Sugiyono (2015). Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods). Bandung: Alfabeta.
Taruh daftar pustaka di atas, di naskah karya ilmiah yang kamu buat, caranya cukup mudah kan?
Apabila ada et.al atau dkk, hilangkan terlebih dahulu, jika terdapat dan ganti dengan simbol &, jika terdapat nomor halaman biarkan tetap/hilangkan. Ketikan hanya satu atau dua penulis, dan tahun di kotak pencarian Google.
3. Cari kutipan di Google Scholar
Kamu bisa cari daftar pustaka dengan mudah di Google Scholar. Caranya kamu tinggal salin kutipan dan tahun atau teks lengkap, masukan di kotak pencarian Google Scholar (Lihat Gambar).
4. Unduh dokumen
Setelah menemukan referensi jurnal atau buku yang lupa dapusnya, jangan lupa unduh file PDF. Taruh dan kumpulkan di folder terpisah agar tida lupa (Lihat gambar). Kamu bisa mencari file PDF di google ataupu Google Scholar.
Demikian tadi penjelasan mengenai 3 cara mudah mencari daftar pustaka yang lupa yang dapat kamu praktikan secara mandiri.